Makanan untuk siapa?

0 comments
Dalam sebuah berita yang dikeluarkan oleh BBC, stesen berita di Inggris, Mei 2008 lalu, setiap tahun sekitar 3,6 juta ton makanan dibuang di Inggris dan Wales. Data ini mengejutkan. Apalagi jika ditambah data serupa dari berbagai negara, maka jumlah makanan yang dibuang di seluruh dunia tentu sangat besar.

Data ini sangat mengejutkan, mengingat tentang keadaan ini, masih ada begitu banyak manusia yang hidup dalam kelaparan. Dalam perjalanan ke Kanaan, Tuhan pernah memberi pelajaran kepada bangsa Israel tentang mengelola jumlah makanan.

Tuhan memberikan pelajaran kepada bangsa Israel tentang bagaimana menguruskan makanan dengan cara yang baik. Setiap hari Tuhan memberikan manna kepada bangsa Israel dan diperintahkan untuk mengambil secukupnya, tidak harus menyimpannya tetapi tidak juga boleh kurang sehingga keluarga mereka kelaparan.

Walaupun demikian, ada yang mengambilnya berlebihan sehingga mereka membuang makanan itu dan mereka tidak menuruti perintah Tuhan. Musa juga pada waktu itu marah kepada mereka.  Mungkinkah jumlah orang yang kelaparan di seluruh dunia akan dapat ditolong kerana makanan boleh disalurkan juga kepada mereka yang kekurangan.

Banyak orang kekurangan dan kelaparan di seluruh dunia sehingga tidak mendapat makanan dan minuman yang mencukupi.

Penulis asal sebelum diterjemah : Alison Subiantoro 
Bacaan: Keluaran 16:13-24

Kebaikan dapat menyelamatkan kita?

0 comments
Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:

"Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.

Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Lukas: 18:9-14)

=================
Yesus mengkritik orang Farisi sebab mereka merasa puas hati dengan kesalehan yang mereka ada sehingga tidak memerlukan belas kasihan daripada Tuhan lagi. Inilah yang dinamakan kesalihan yang palsu.

JANGAN PUAS DENGAN KEBAIKAN DIRI SENDIRI SEBAB YANG TERBAIK KITA LAKUKAN PUN BELUM TENTU DAPAT MENYELAMATKAN KITA. - RH

Apakah ertinya menjadi pengikut Yesus?

0 comments
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.

Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi? Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu.Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.

Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya, siapapun juga dia.

Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat, mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batu sandungan lagi.
Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya!

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.

Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki. (Gal:5:1-26)

anda unik

0 comments



Dalam bukunya, “Temukan ‘Sweet Spot’ Anda!”, Max Lucado menulis demi­ki­an, “Ja­ngan kuatir akan keahlian-keahli­an yang ti­dak Anda miliki.

Jangan meng­­ingini keku­at­an-kekuatan yang di­pu­nyai orang lain. Anda hanya perlu me­ngem­­­bangkan keu­nik­an Anda.

Dan la­kukanlah itu untuk mem­­­buat perkara besar bagi Allah.” Saat Musa hendak diutus Tuhan, ber­ba­gai keraguan muncul di hatinya.

Ragu bangsa Israel akan menerimanya sebagai utus­an Tuhan (ayat 1). Ragu bahawa ia da­pat berbicara sebagai pemimpin (ayat 10). Ia berkata, “Ah, Tuhan, utuslah kiranya si­apa saja yang patut Kauutus” (ayat 13), sehingga Tuhan marah mendengarnya te­rus berdalih. Musa merasa tak sepandai ka­kaknya untuk berbicara (ayat 14).

Ya, wa­la­upun bersaudara, Musa dan Harun memiliki kemampuan yang ber­beda. Namun bila masing-masing melakukan bagiannya, maka mereka dapat memenuhi kerinduan Allah. Ada banyak orang kristiani ragu untuk terjun dalam pelayanan karena merasa dirinya tak memiliki talenta yang dimiliki orang lain. Padahal Roh Allah mengaruniakan kepada kita masing-masing ka­ru­nia yang khusus.

Khas. Unik (1 Korintus 12:7,11). Yang perlu kita la­kukan adalah menemukan keunikan kita, dan melakukan karya ter­baik yang dapat kita capai dengan itu. Bagi kemuliaan-Nya. Kadang kita tak menyadari bahwa keunikan kita berharga.

Kita kerap melihat orang lain dapat melakukan sesuatu yang tampak sulit bagi kita. Pa­dahal sebaliknya, pasti ada hal-hal yang mudah kita lakukan, te­tapi sulit bagi orang lain. Biarlah Tuhan dipermuliakan oleh setiap ke­unikan kita. - RH