anda unik




Dalam bukunya, “Temukan ‘Sweet Spot’ Anda!”, Max Lucado menulis demi­ki­an, “Ja­ngan kuatir akan keahlian-keahli­an yang ti­dak Anda miliki.

Jangan meng­­ingini keku­at­an-kekuatan yang di­pu­nyai orang lain. Anda hanya perlu me­ngem­­­bangkan keu­nik­an Anda.

Dan la­kukanlah itu untuk mem­­­buat perkara besar bagi Allah.” Saat Musa hendak diutus Tuhan, ber­ba­gai keraguan muncul di hatinya.

Ragu bangsa Israel akan menerimanya sebagai utus­an Tuhan (ayat 1). Ragu bahawa ia da­pat berbicara sebagai pemimpin (ayat 10). Ia berkata, “Ah, Tuhan, utuslah kiranya si­apa saja yang patut Kauutus” (ayat 13), sehingga Tuhan marah mendengarnya te­rus berdalih. Musa merasa tak sepandai ka­kaknya untuk berbicara (ayat 14).

Ya, wa­la­upun bersaudara, Musa dan Harun memiliki kemampuan yang ber­beda. Namun bila masing-masing melakukan bagiannya, maka mereka dapat memenuhi kerinduan Allah. Ada banyak orang kristiani ragu untuk terjun dalam pelayanan karena merasa dirinya tak memiliki talenta yang dimiliki orang lain. Padahal Roh Allah mengaruniakan kepada kita masing-masing ka­ru­nia yang khusus.

Khas. Unik (1 Korintus 12:7,11). Yang perlu kita la­kukan adalah menemukan keunikan kita, dan melakukan karya ter­baik yang dapat kita capai dengan itu. Bagi kemuliaan-Nya. Kadang kita tak menyadari bahwa keunikan kita berharga.

Kita kerap melihat orang lain dapat melakukan sesuatu yang tampak sulit bagi kita. Pa­dahal sebaliknya, pasti ada hal-hal yang mudah kita lakukan, te­tapi sulit bagi orang lain. Biarlah Tuhan dipermuliakan oleh setiap ke­unikan kita. - RH

0 comments:

Post a Comment